Damai

Kemarin, gue baru nulis blog yang udah vakum selama 3 bulan, sekarang gue mau nulis lagi. Emm, nulis apa ya?

Gue dulu pernah berfikir, blog itu buat apa sih? Ada yang bilang sebagai pengganti buku diary, ada juga yang bilang untuk jualan, untuk iseng, untuk iseng apa? Kalau gue pribadi nge-blog buat nulis apa yang udah gue lakuin, perjalanan hidup. Bukan sekedar curhat diary yang begitu-begitu aja, tapi perjalanan hidup.

Entah kenapa gue berubah jadi religius gini. Ah, sudah lah!

Gue sekarang lagi bingung, bosen internetan tapi pengen main komputer, pengen nyelesain buku yang belum selesai tapi malas. Gue bingung, gue bertolak ke sini. Gue selalu swicth ke sini kalau ada apa-apa dengan gue.

Hari ini, gue bisa ngerasain apa itu damai. Yaitu sesuatu yang susah di ungkapkan dengan kata-kata, tapi bisa di rasain dengan sempurna, kayak tidur, rileks dan tenang. Kali ini, gue selesai dari ujian akhir, dua bulan atau tiga bulan lagi, gue bakal naik kelas.
Ya, naik kelas. Dimana hari ini adalah hari perbaikkan, sekolah izinin muridnya pulang jam 9. Sedangkan semua siswa harus tempuh yang susulan, remedial, sampai yang belum kekumpul tugasnya harus dilengkapin. Untungnya gue udah, cuma tinggal beberapa. Jadi karena cuma 2 jam-an di sekolah, gue yang cuma bedua di kelas sama temen gue, diam tanpa kata. Gue main-main, sedangkan temen gue itu sedang tidur. Ya, tidur. Dia tidur, kalau dibangunin agak susah. Gue harus nepok yang kenceng dulu, baru dia bangun.

Besok gue akan lihat bagaimana setelah 1 tahun berjalannya kelas gue ini, kelas gue jadi kompak di class meeting atau lomba pertemuan antar kelas. Sebenernya lebih menjorok ke lomba persahabatan. Kali ini, gue gak berperan sebagai apa-apa yang berarti gue bebas bisa tidur, di kelas, lagi.

No comments:

Post a Comment