Masuk Tahun Baru, Dimensi Baru

Udah lama ga nulis, gini jadinya, bakal agak kaku sedikit. Ini post introductory dulu ya.

Jadi, setelah sekian lama gua nggak nge-post, sekarang gua udah kelas 11, bisa juga dibilang 2 SMA, yang pergaulan gua masih acak kadut, asmara, dan segala rupa. Inget dulu gua masih jadi anak musik? Ya, sekarang gua nambah profesi sebagai fotografer. Awalnya cuma iseng, karena emang ekskul band di SMA ini kualitasnya bisa dibilang nggak memuaskan, jadi gua ikut fotografi bareng komplotan bajingan yang gua kenal. Malahan setengah dari angkatan gua yang masuk kesitu anak musik. Ada yang gitaris, drummer, bassis, sampai keyboardist. Tahun lalu sih, gua di bully di kelas foto itu, ya emang karena gua paling bego dan baru terjun ke dunia fotografi.

Sekarang, gua kayak freelance gitu. Kadang gua ke cafe dan foto-fotoin menu hits yang dibikin sama baristanya. Kadang gua diajakin foto sama anak touring atau anak-anak ninja (motor Kawasaki Ninja 250cc, bukan Hatori). Dan tahun ini menginjak gua diajak foto buat sweet 17-an, karena orang sekarang liat foto gua lebih bagus dari yang sepaket sama Event Organizer buat sweet 17-an.

Gua gatau apa yang akan terjadi kedepannya. Semoga lebih baik lagi, dan duit lebih banyak hehe. Selanjutnya di dunia musik gua.



Biasalah, gitar nambah satu. Kali ini Epiphone Les Paul Studio. Memang sial, awalnya mau beli yang Standard, beda cuma berapa ratus ribu, tapi pas di datengin tokonya, malah ga ada stok. Tapi karena emang lagi butuh, yaudah ambil aja, terus kedepannya gua rencanain mau di pasang cover di pickupnya, biar keliatan gahar.

Di planning gua kedepannya, awalnya bingung mau beli Korg Microkorg Synthesizer atau beli Stratocaster. Jadi gini ceritanya:

Gua punya 2 band, satu Venters (migrasi dari Liuz Project dan rombak sedikit anggota dan segala rupa), satu lagi Shiver. Di Venters, gua mau bikin terobosan baru, rencananya gua mau masukin synth ke dalam musiknya, walaupun udah ada keyboardist. Gua gamau band ini terlalu guitar-oriented, karena emang dulunya guitar-oriented. Di satu sisi, Shiver, band baru yang gua campir aduk anggotanya - awalnya mau bikin band all-star, dimana membernya itu manusia yang jago-jago di satu angkatan, tapi kedepannya susah. Jadi, gua bikin band baru. Shiver sendiri diambil namanya dari lagunya Coldplay, karena emang dari awal kita cover lagunya Coldplay. Disini itu gitaris ada dua, dan dua-duanya humbucker. Gua belajar dari Aerosmith: kalo lu main di panggung dengan 2 gitaris dan gitarnya sama (contoh: Les Paul), maka suaranya akan terdengar seperti cuma 1 gitar doang di band itu. Jadi, gua yang mau ambil langkah sekaligus nambah koleksi.

Masalahnya: mending gua beli Microkorg atau Stratocaster? Kalo gua beli dua-duanya, duit darimana? Ngepet?

Ya dan akhirnya gua ambil jalan tengah. Gua menggila. Gua beli Stratocaster, tapi left-handed, dan gua modify bridge-action, pindahin tempat strap, dan ganti nut. Tapi disini gua bingung lagi:

Stratocasternya apa? Calonnya ada:

  • Squier Classic Vibe
  • G&L Tribute Legacy


Masalahnya: Squier wiringnya Volume-Tone(1)-Tone(2). G&L wiringnya Volume-Treble-Bass.

Fuck it, gua beli yang lebih versatile, gua ambil G&L.

Udah panjang, yaudah sampe sini dulu. Post selanjutnya gua lanjutkan tentang kamera.

No comments:

Post a Comment