The Liuz Project

Kali ini saya ingin menceritakan tentang band saya, The Liuz Project.

Lucu awalnya, dari saya dan teman saya, Aldo Cornelius.

Padahal saya yang mengajukan, "Do, kita bikin sebuah band, yuk.". Tapi bukannya menggunakan nama saya, saya menggunakan nama belakang dia "Cornelius", malahan, "Lius" adalah nama keluarga dia.

Agar keren, dia mengganti kata "Lius" menjadi "Liuz". Lumayan lah.

Anggotanya cukup lima saja, satu vokal, satu gitar, satu bass, satu keyboard, dan satu drum. Lucunya disini, bassis dan gitarisnya menjadi backing vocal, sedangkan pemain keyboardnya biasanya kalau main senyam-senyum sendiri, nggak tau kenapa.

Proyek pertamanya tidak seperti band lain yang mencicil satu per satu lagu-lagu, tapi kami langsung empat lagu, belum lagi kalau mau main encore. Masalahnya, orang Indonesia nggak tahu banyak soal apa itu encore. Baca dulu deh:

An encore is an additional performance added to the end of a concert, from the French encore, which means "again", "some more"; multiple encores are not uncommon. Encores originated spontaneously, when audiences would continue to applaud and demand additional performance from the artist after the concert had ended. In some modern circumstances, encores have come to be expected, and artists often plan their encores. This is sometimes necessitated by noise curfews at venues, which may also sometimes require an artist to forgo encores if the concert has gone on too long. Traditionally, in a concert that has a printed set list for the audience, encores are not listed, even when they are planned.


Sekarang, mengerti apa itu encore?

Oke, kamu berarti sudah bisa tahu kalau suatu band setelah show masuk lagi itu bukan istirahat, itu mereka memberikan encore.

Selanjutnya, kita kembali di dalam band, drummer sempat sulit dicari, sedangkan musisi lainnya mudah. Vokalisnya saya suka yang pria, karena dalam hal musikalitas, jauh lebih aman pembicaraannya daripada wanita. Tetap saja, semua anggota bandnya laki-laki, hehehe.

Laki-laki kalau berbicara dengan perempuan, kadang saling sulit untuk dimengerti, maka itu kalau kita memilih yang sama kelaminnya, biasanya kalau sudah dekat pun, di marahi biasa saja. Itu enaknya.

Rencananya sih, untuk lebih mudah mencari uang, kami berniat untuk main di mall-mall yang berbeda dengan set list yang sama tentunya, kalau berbeda lama lagi, biasanya kami akan menyiapkan sekitar 20 lagu, itupun durasinya harusnya dua jam atau sekitar 100-120 menit, tergantung lama lagunya. Biasanya sih, semakin lama semakin mahal dibayarnya.

Lumayan sih, menurut saya.

Usaha keras, dapat hasil yang memuaskan.

Nampaknya sampai sini saja deh. Sudah panjang rasanya.

No comments:

Post a Comment